PENGOLAHAN CENDOL DAGING IKAN GABUS

-

PENGOLAHAN CENDOL DAGING IKAN GABUS




PENDAHULUAN
Tidak hanya segar, es cendol juga banyak mengandung kalori untuk mengembalikan kondisi tubuh yang lelah setelah beraktivitas. Namun, pernahkah anda mencoba es cendol berbahan dasar ikan. Bagi masyarakat, es cendol bukan hal yang baru tetapi cendol ikan merupakan minuman berprotein tinggi. Selain menyegarkan, es cendol ikan sangat baik dikonsumsi anak-anak karena mengandung banyak protein dan kalsium dari ikan.
Es cendol ikan sama sekali tidak meninggalkan rasa amis di mulut saat kita memakannya, meskipun kuah santannya berasal dari kaldu ikan. Hal itu karena ikan yang diolah benar-benar ikan yang masih segar dan dibersihkan menggunakan perasan jeruk nipis.

Bahan yang Digunakan
a.   Cendol
1. Tepung beras                             : 75 gr
2. Tepung sagu aren / hunkwe        : 50 gr
3. 2 sendok teh air kapur sirih (boleh pakai boleh tidak)
4. Daging ikan gabus                     : 75 gr
5. Pewarna makanan hijau             : secukupnya
6. Garam                                       :  1/4 sdt
b. Kinca
ü Gula Aren/Gula Merah             : 200 gram
ü Daun Pandan                            :  secukupnya
ü Gula Pasir                                :  50 gr
ü Air                                          :  150 ml
ü Daun jeruk                              :  6 lembar
c. Kuah santan
ü Santan  : 600 ml dari ½ butir kelapa
ü Garam                                    :  1/2 sdt
ü Daun Pandan                          :  secukupnya


Langkah Kerja
Ø  Cara Membuat Dawet/Cendol
a.    Siapkan saringan cendol, taruh diatas wadah (panci, mangkuk besar atau baskom) berisi air dingin yang banyak.b.     Cendol: campur tepung beras, tepung sagu, air kapur sirih, daging ikan yang sudah dikukus dan dilumatkan dengan dengan pewarna hijau. Aduk sampai licin dan kalis.
c.     Didihkan air dalam panci, bubuhkan garam. Tuang larutan tepung, aduk sampai kental dan licin, angkat. Tuang ke dalam saringan cendol. Tekan-tekan agar adonan keluar melalui saringan.
d.    Tiriskan cendol, buang air. Sisakan sedikit air agar cendol terendam dan tidak melekat satu sama lainnya.
e.     Kinca: masak bahan kinca sampai mendidih. Kecilkan api, masak terus sampai gula larut, angkat, saring, buang ampassnya.
Kuah santan: rebus santan, garam dan daun pandan sambil timba-timba agar santan tidak pecah. Masak terus sampai mendidih dan angkat.


---SELAMAT MENCOBA---

INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI

DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74514

  Contact Person:
NELA KARTIKARINI, S.Pi
Email: nekanelakartika@gmail.com
 http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/

   

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU

-
MENGENAL ALAT TANGKAP TRADISIONAL: BUBU PENDAHULUAN Bubu merupakan alat penangkap ikan tradisional dimana strukturnya memungkinkan ikan-ikan masuk kedalam bubu dengan mudah, tetapi tidak dapat keluar kembali. Bubu mempunyai bentuk seperti tabung memanjang dengan beberapa buah hanjap. Badan bubu terbuat dari bambu sedangkan hanjapnya terbuat dari rotan dan kadang-kadang juga dibuat dari bambu. Bubu sering digunakan oleh masyarakat umum khususnya petani nelayan didaerah pedesaan, karena alat penangkap ikan ini paling murah dan mudah dibuat oleh petani nelayan, walaupun hasil tangkapan yang diperoleh tidak begitu banyak tetapi dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi penggunanya. Dibandingkan dengan penangkap ikan yang lebih modern penggunaan bubu lebih praktis dalam pengoperasiannya. Bubu dipergunakan khusus di tempat-tempat yang tergenang atau daerah yang berawa-rawa selama musim air dalam dan juga pada waktu air akan surut. Biasanya ditengah-tengah pada digali sebuah parit a...
Read more

Mengenal Fermentasi Ikan: Wadi

-
Image
WADI Wadi adalah makanan hasil fermentasi berupa lauk tradisional khas Kalimantan Tengah yaitu ikan yang diawetkan dengan garam dan beras sangrai yang ditumbuk kasar. I kan yang akan diolah tersebut dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu direndam kurang lebih selama 5 sampai 10 jam di dalam air garam. Lalu diangkat serta dibiarkan saja sampai mengering. Jika dirasa cukup kering, ikan dicampur dengan beras sangrai hingga merata.  Perbandingan antara ikan dan beras sangrai itu, misalnya ikannya  ½ kg maka beras sangrai nya 1 genggam. Bila ikan 1 kg berarti pelengkapnya (serbuk tadi) 2 genggam.  Lalu disimpan ke dalam kotak kaca, stoples, ataupun plastik yang kedap udara serta ditutup rapat-rapat.  Simpanlah kurang lebih sekitar 3 sampai 5 hari. Disarankan juga penyimpanan lebih dari 2 minggu. Jika telah selesai, wadi tidak dapat langsung dimakan tetapi harus diolah terlebih dahulu yakni dengan cara digoreng ataupun dimasak. Walaupun pembuatannya terlihat sanga...
Read more

Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya

-
Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya Pada umumnya  kebiasaan makan dan cara makan ikan menentukan tempat makan atau lokasi makan, waktu makan ikan, cara makan ikan, dan jenis makanan kegemaran ikan. Spesies ikan antara yang satu dengan spesies ikan lainnya memiliki kebiasaan makan dan cara makan yang berbeda. Oleh karena itu kebiasaan makan dan cara makan menentukan golongan ikan, misalnya saja ikan yang sering mencari makan di dasar perairan, baik itu perairan tawar, ataupun  laut  dimasukan pada golongan ikan demersal tapi kali ini pada ikan kolam. Berdasarkan cara makannya, ikan dapat dibedakan dalam 5 golongan yaitu penggerogot (grazer), pemangsa (predator), penyaring (strainer), penghisap, dan parasit. Ikan penggerogot (grazer)  adalah ikan yang mengambil makanan dengan cara memunguti sedikit demi sedikit secara berkelompok maupun satu per satu Ikan pemangsa (predator) Ikan-ikan buas pada umumnya dapat digolongkan sebagai pemangsa atau predat...
Read more