Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU
MENGENAL ALAT TANGKAP TRADISIONAL: BUBU
PENDAHULUAN
Bubu
merupakan alat penangkap ikan tradisional dimana strukturnya memungkinkan
ikan-ikan masuk kedalam bubu dengan mudah, tetapi tidak dapat keluar kembali. Bubu
mempunyai bentuk seperti tabung memanjang dengan beberapa buah hanjap. Badan
bubu terbuat dari bambu sedangkan hanjapnya terbuat dari rotan dan kadang-kadang
juga dibuat dari bambu.
Bubu
sering digunakan oleh masyarakat umum khususnya petani nelayan didaerah
pedesaan, karena alat penangkap ikan ini paling murah dan mudah dibuat oleh
petani nelayan, walaupun hasil tangkapan yang diperoleh tidak begitu banyak
tetapi dapat memenuhi kebutuhan hidup bagi penggunanya. Dibandingkan dengan
penangkap ikan yang lebih modern penggunaan bubu lebih praktis dalam pengoperasiannya.
Bubu dipergunakan khusus
di tempat-tempat yang tergenang atau daerah yang berawa-rawa selama musim air
dalam dan juga pada waktu air akan surut.
Biasanya ditengah-tengah pada digali sebuah parit atau “tatas”. Parit-parit tersebut panjangnya
bisa mencapai beberapa kilometer kedalam rawa-rawa. Parit-parit ini sengaja
dibuat untuk menghubungkan rawa dengan sungai atau anak sungai dan
dipinggir-pinggir tatas itulah bubu dipasang berderet-deret. Tempat memasang
bubu itu adalah parit-parit kecil yang lebarnya hanya untuk memasang bubu tadi
dan bermuara pada tatas.
Bagian belakang dari bubu
tersebut panjangnya harus timbul diatas permukaan air, sedangkan bagian muka dipasang
rapat dengan dasar parit.
Di bagian atas dari mulut bubu kemudian ditutup atau ditimbun
rumput-rumputan atau daun-daunan agar ikan tidak bisa melewati bagian atas
bubu, sehingga ikan-ikan tersebut masuk melalui mulut bubu.
Waktu pemasangan bubu ini adalah siang dan malam hari dan baru
dipindahkan ke tempat lain kalau ternyata tempat itu sudah tidak dilalui lagi
oleh ikan.
Ikan yang terperangkap di dalam bubu dapat diambil dengan cara membuka
penutup pada bagian belakang bubu. Adapun jenis ikan yang sering terperangkap,
antara lain ialah: ikan sembilang, ikan
seluang, udang galah dan lain-lain.
Keuntungan dari pembuatan alat ini adalah alat yang dihasilkan dapat
dipasarkan kepada masyarakat umum yang membutuhkan alat ini untuk menangkap
ikan. Hasil dari penjualan alat ini tentunya dapat menambah penghasilan,
khususnya bagi petani nelayan.
Sedangkan kerugiannya adalah hasil tangkapan dengan menggunakan alat ini yang
tidak banyak.
INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:
DINAS PERIKANAN
KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso
No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74511
NELA KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email:
nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
|
Comments
Post a Comment