PEMBESARAN IKAN NILA MERAH
PEMBESARAN
IKAN NILA MERAH
I.
PENDAHULUAN
Budidaya nila merah tidak sulit, sebab ikan
ini dapat dibudidayakan di kolam, di sawah, di tambak, ataupun di jala apung
dan keramba di perairan umum dan laut (tepi pantai). Selain dapat dibudidayakan
secara monokultur, nila merah juga dapat dibudidayakan secara polykultur
ataupun terpadu dengan ternak.
Dibandingkan dengan jenis-jenis ikan air
tawar lain, nila merah memiliki beberapa keunggulan, yaitu pertumbuhannya
cepat, mudah dikembangbiakkan, dan efisien terhadap pemberian makanan tambahan.
Di samping itu, nila merah juga tahan (resisten) terhadap gangguan hama dan
penyakit serta mampu menyesuaikan diri (toleran) terhadap perubahan keadaan
lingkungan.
II.
KARAKTERISTIK NILA MERAH
A.
Sifat Biologi
Dalam klasifikasi biologi, nila merah (Oreochromis
sp.) termasuk ordo Perchomorphi, Familia Cichlidae dan Genus Oreochromis.
Ciri-cirinya antara lain terdapat garis-garis warna ke arah vertikal pada badan
dan ekor serta sirip punggung dan sirip dubur. Warnanya kemerah-merahan atau
kekuning-kuningan atau keputih-putihan (albino). Tubuhnya memanjang dan
ramping. Sisik berbentuk stenoid berukuran besar dan kasar. Gurat sisi terputus
dibagian tengah badan. Jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sirip punggung dan
sirip perut mempunyai jari-jari lemah dan keras yang tajam seperti duri.
Nila merah dewasa pada umur 5 – 6 bulan dapat mencapai berat badan 400 –
600 gram per ekor. Ikan nila merah jantan dan betina dapat dibedakan
berdasarkan sifat kelamin sekunder (Sex-sekunder)
ataupun melalui pembedahan jaringan (Sexiologi).
Perbedaan jenis kelamin ini terbentuk setelah benih berumur 28 hari.
Nila merah jantan memiliki sisik besar dan setelah dewasa alat kelaminnya
membentuk tonjolan agak meruncing. Sedangkan nila merah betina mempunyai lubang
genital di dekat lubang anus. Sisik di bawah dagu dan perut pada nila merah
jantan berwarna merah-tajam (merah-gelap), sedangkan pada nila merah betina
berwarna merah pucat.
B.
Lingkungan Hidup
Seperti ikan air tawar pada umumnya, nila merah hidup di tempat-tempat yang
airnya tidak begitu dalam (dangkal) dengan arus air yang tidakbegitu deras. Di
danau atau sungai-sungai, nila merah lebih suka menempati daerah tepi yang
dangkal.
Nila merah termasuk golongan ikan tahan banting, karena tidak banyak
menuntut persyaratan air sebagai media (lingkungan) hidupnya. Ikan ini
mampu bertahan hidup diperairan yang
kondisi airnya sangat jelek, walaupun beberapa jenis ikan lain tidak dapat
dipelihara di dalamnya. Akan tetapi, nila merah akan tumbuh normal apabila
hidup pada perairan yang memenuhi persyaratan ideal.
Sebagai organisme air, nila merah memerlukan kadar oksigen terlarut yang
tersedia di dalam air. Kadar oksigen yang cukup baik untuk nila merah berkisar
3 – 5 ppm, sedangkan derajat keasamannya (pH) 6,5 – 8,5. Sebaliknya,
bahan-bahan racun, seperti CO2, H2S, NH3
(amoniak) dan lain-lain yang terlarut dalam air akan menghambat pertumbuhan
nila merah. Pada konsentrasi yang cukup tinggi, bahan racun tersebut dapat
mematikan. Keadaan konsentrasi CO2 yang masih dapat ditolelir oleh
nila merah antara 15 – 30 ppm. Sedangkan untuk NH3 dan H2S
tidak lebih dari 2 ppm.
Keadaan suhu air yang optimal untuk nila merah adalah 25° - 28°C. Perubahan
(Fluktuasi) suhu yang terlalu tinggi
dapat mengganggu kelangsungan hidup nila merah. Kehidupan nila merah mulai
terganggu pada suhu dibawah 14°C ataupun di atas 38°C. Nila merah akan mati
pada perairan yang suhunya dibawah 6°C atau diatas 42°C. Fluktuasi suhu
perairan yang cukup baik untuk nila merah adalah kurang dari 15°C. keadaan ini
juga masih dianggap baik untuk semua jenis ikan air tawar.
C.
Makanan dan Kebiasaan Makan
Nila merah memerlukan sumber energi yang berasal dari makanan untuk
pertumbuhan dan mempertahankan kelangsungan hidup. Ikan nila merah termasuk golongn
ikan pemakan segala atau lazim disebut omnivora.
Cara makan nila merah adalah dengan mengais menggunakan ujung mulutnya. Di
kolam-kolam atau perairan umum nila merah seringkali mengais-ngais makanan di
bagian tepi yang agak dangkal, namun nila merah yang dibudidayakan secara
intensif di kolam maupun jala apung atau keramba tidak lagi mencari makan
dengan cara mengais, tetapi lebih suka menelan langsung semua makanan yang
tersedia. Dalam keadaan lapar, mereka akan bergerak ke sana ke mari dipermukaan
air dan sesekali meloncat-loncat di atas permukaan air. Mereka juga suka
menyerbu apabila ada bayangan atau suara yang mendekati. Dalam keadaan sangat
lapar, nila merah menjadi sangat rakus. Bahkan dalam keadaan ini dapat pula
berubah sifatnya menjadi kanibalis (suka memakan sejenisnya).
Nila merah lebih suka bergerombol di tengah atau di dasar kolam jika dalam
kondisi/ keadaan kenyang. Mereka seperti tidak menghiraukan adanya perubahan
yang terjadi disekelilingnya.
III.
PEMBESARAN NILA MERAH
Pembesaran nila merah membutuhkan kolam ukuran minimal 100 m2.
Kontruksi dan bentuk kolam disesuaikan dengan kondisi lahan. Kedalaman kolam
minimal 1 meter dan tanggul harus kuat dan tidak mudah bocor.
Setelah kolam di isi air dan dibiarkan selama 5 – 7 hari, benih nila merah
ukuran gelondongan segera ditebarkan. Ukuran berat setiap benih harus
diusahakan seragam. Kisaran berat yang masih dianggap baik ialah 25 -30 gr per
ekor. Benih yang terlalu kecil atau besar dipisahkan. Kondisi fisik benih harus
baik, daging padat dan gemuk, serta umur tidak lebih dari 4 bulan sejak
menetas.
Makanan untuk benih gelondongan adalah berupa pellet, yang diberikan 1 hari
setelah penebaran. Jumlah pemberian pakan adalah 3 % dari biomass. Frekuensi
pemberian pakan 2 kali, yaitu pagi dan sore, dan setiap kali pemberian pakan
adalah setengah bagian.
IV.
PENUTUP
Demikianlah sedikit informasi tentang cara budidaya ikan nila merah di
kolam air tenang. Semoga informasi ini dapat bermanfaat.
INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:
DINAS PERIKANAN KAB. GUNUNG MAS
Jl. BRIGDJEN KATAMSO No. Kuala Kurun
Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah
74511
Contact Person:
NELA KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081351960907
Email: nekanelakartika@gmail.com
Alamat Blog:
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
|
|
Comments
Post a Comment