KERJASAMA DALAM MEMBANGUN KELOMPOK DINAMIS DI MASYARAKAT
KERJASAMA DALAM MEMBANGUN KELOMPOK DINAMIS DI MASYARAKAT
TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK DINAMIS
Dinamika berarti adanya interaksi dan interdependensi antara anggota kelompk yang
satu dgn anggota yang lain secara timbal balik dan antara anggota dengan
kelompok secara keseluruhan.
Faktor
yang mempengaruhi kekompakan kelompok yaitu:
1.
Kepemimpinan
kelompok yang melindungi, menimbulkan rasa aman, dapat menetralisir setiap
perbedaan.
2.
Keanggotaan
kelompok yang loyal dan tinggi rasa memiliki.
3.
Nilai tujuan
kelompok makin tinggi apresiasi anggota terhadap tujuan kelompok, kelompok
semakin kompak.
4.
Homogenitas
angota kelompok tidak menunjukkan perbedaan, harus bersama dan bersatu
5.
Keterpaduan
kegiatan kelompok
6.
Jumlah anggota
kelompok, bila jumlah anggota kelompok relatif kecil cenderung lebih mudah kompak,
daripada kelompok beranggota banyak.
Kelompok yang dinamis
tidak dapat diwujudkan dengan mudah, karena
merupakan rangkaian dari perkembangan yang bertahap dan terus berkembang
sesuai dengan perkembangan manusia sebagai anggota kelompok.
Melalui penguatan dan pengembangan fungsi kelompok pelaku utama perikanan
sebagai wadah proses pembelajaran, wahana kerja sama, unit penyedia sarana dan
prasarana produksi, unit produksi, unit pengolahan dan pemasaran, serta unit
jasa penunjang kelompok pelaku utama perikanan yang mandiri ke depannya.
Menurut Richard
(1999), tahapan perkembangan kelompok adalah sebagai
berikut:
1. Menetapkan
arah (drive)
Dalam tahap ini kelompok harus
memfokuskan pada misinya dan membuat garis
besar strategi yang akan ditempuh serta menetapkan tujuan,
prioritas dan prosedur kerja serta peraturan bagi kelompok.
2. Bergerak
(strive)
Dalam tahap ini peran dan tanggung jawab
anggota kelompok ditetapkan dengan jelas. Dalam tahap ini
beberapa kendala akan dihadapi dengan penuh
bijaksana bersama dengan seluruh anggota kelompok,
sehingga seluruh permasalahan dapat dihadapi dengan arif dan
bijaksana.
3.
Mempercepat gerak (thrive)
Dalam tahap ini dimungkinkan untuk
meningkatkan produktivitas secara
maksimal. Dalam memecahkan masalah menggunakan umpan balik
dari sesama anggota, manajemen konflik, kerjasama dan pembuatan
keputusan yang efektif. Penguasaan terhadap wilayah secara
cepat dan efektif dengan daya tahan yang tangguh.
4. Sampai
(arrive)
Dengan kerjasama kelompok yang kompas,
maka kelompok akan mencapai keberhasilan dengan mengatasi semua
kendala-kendala yang ada, akhirnya mencapai prestasi yang
luar biasa. Namun apabila dalam tahap
ini, kelompok belum mencapai keberhasilan, idealnya dilakukan
peninjauan kembali dengan melaksanakan konsolidasi
upayamisalnya berkoordinasi secara maksimal. Disamping itu perlu meninjau kembali
sasaran-sasaran yang telah ada, masih relevan atau tidak.
MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN KELOMPOK
Tahapan-tahapan
dalam membangun kelompok yang
dinamis seperti tersebut
diatas akan berjalan dengan baik, apabila anggota-anggota kelompok mampu membangun rasa
kebersamaan secara efektif. Untuk membangun rasa kebersamaan secara
didalam suatu
kelompok, maka setiap anggota kelompok harus mampu untuk menerima keragaman anggota
kelompok.
Oleh
karena itu dalam suatu
kelompok
harus memiliki
anggota
dengan karakteristik
yang
berorientasi pada opini,
berorientasi
pada persamaan,
serta
berorientasi pada tujuan
(Pranotodan
Suprapti, 2006
dalam
Razi ).
Sehingga tercipta
kekompakan dalam kelompok
menunjukkan tingkat rasa
untuk tetap tinggal dalam
kelompok, berupa: loyalitas,
rasa memiliki, rasa keterlibatan,dan keterikatan. Untuk membangun efektifitas kelompok sehingga keberhasilan dalam
melaksanakan tugas-tugas kelompok dalam mencapai tujuan dapat dilakukan dengan
optimal.
Semakin banyak tujuan yang tercapai, semakin banyak keberhasilan, anggota kelompok akan semakin puas.
Bila anggota kelompok merasa puas kekompakan dan kedinamisan kelompok akan
semakin kuat.
1. Berorientasi pada
opini
a.
Berlawanan dengan orang yang bersifat
dogmatis, akan mengarahkan pada tindakan yang tidak
mengutuk orang lain;
b.
Memperkenalkan gagasannya tanpa
mengusulkan atau bahkan mengisyaratkan agar
orang lain memberi posisi istemewa pada gagasannya;
c.
Saling meminta ide dari anggota kelompok
yang lain, bukan berorientasi pada gagasan perorangan; dan
d.
Tidak hanya memfokuskan pada idenya
sendiri, tetapi menginvestigasi pendapat orang lain.
2.
Berorientasi pada persamaan
a. Anggota kelompok yang berorientasi pada
persamaan melihat keragaman sebagai suatu keunggulan. Perbedaan
yang dimiliki dapat dipakai untuk mengecek setiap sisi,
sudut, puncak dan dasar suatu masalah;
b.
Mengandalkan pada semua anggota; dan
c. Kepercayaan kepada anggota kelompok untuk meningkatkanproduktivitas.
3. Berorientasi pada
tujuan
a.
Anggota kelompok yang berorientasi pada
tujuan kelompok kecil / tim
kemungkinan akan konflik disebabkan oleh keunikan masing-masing
kelompok;
b.
Keseluruhan anggota kelompok berorientasi
pada tujuan yang sama;
c.
Anggota kelompok mengakui bahwa
masing-masing anggota kelompok memiliki
tujuan, dan ada kemungkinan tujuan tersebut bertentangan
dengan tujuan kelompok; dan
d.
Keunikan anggota kelompok yang muncul
segera dapat diatasi, tidak dibiarkan
melahirkan masalah baru.
Referensi:
Fahrur
Razi, SST., Kerjasama Dalam Membangun
Kelompok Dinamis. KJF PUSBANGLUH BPSDMKP No. 05/03-10. Jakarta.
Pusat
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan.2012.Panduan Kegiatan
Penumbuhan, Pembinaan dan Pengembangan Kelembagaan Pelaku Utama Perikanan di
Daerah. Jakarta.
Pusat
Penyuluhan Kelautan dan Perikanan BPSDMKP.2012.Dinamika Kelompok.
Jakarta.
INFORMASI
LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:
DINAS PERIKANAN
KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso
No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Propinsi
Kalimantan Tengah 74511
Contact Person:
NELA
KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email:
nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
|
|
Comments
Post a Comment