MEMBUAT KOLAM IKAN SEDERHANA



MEMBUAT KOLAM IKAN SEDERHANA


PENDAHULUAN
Teknik pemeliharaan ikan di kolam diperkirakan berasal dari kebiasaan para nelayan yang menyimpan ikan hasil tangkapannya yang masih hidup dalam keranjang yang dibenamkan di perairan yang dibuat dengan jalan membendung salah satu tepi sungai. Kemungkinan lain adalah bahwa kolam-kolam itu merupakan usaha penangkapan ikan nenek moyang. Pada saat itu operasi penangkapan diperbaharui dan secara bertahap berkembang ke arah usaha penangkapan dan pembesaran dan akhirnya ke operasi budidaya yaitu pada saat masyarakat belajar mengumpulkan atau menghasilkan benih untuk persediaan. Salah satu peneliti bidang usaha budidaya Cina yang terkenal adalah Fan Lee yang pertama kali menguraikan tentang konstruksi kolam dan ukuran kolam yang sesuai keperluan usaha budidaya.

B.  Teknik Membuat Kolam
         Setelah diketahui pentingnya kolam sebagai sarana budidaya, ada 5 aspek yang perlu dipertimbangkan dalam persiapan pembuatan kolam, yaitu :
a.  Dasar kolam
         Salah satu syarat dasar kolam harus kedap air, dalam hal ini tanah liat dan tanah liat berpasir bisa dipergunakan sebagai tempat pembuatan kolam.  Syarat lainnya adalah kesuburan tanah yang nantinya mampu menjadi menjadi media tumbuh pakan alami bagi ikan yang dipelihara.
b.  Pematang Kolam
         Pertimbangan utama untuk fondasi pematang adalah kekuatan tanah tempat pematang itu dibuat, sehingga diperlukan tanah yang kuat dan padat untuk digunakan sebagai bahan pematang, hindari tanah yang banyak mengandung organik. Lebar permukaan pematang berkisar antara 1 – 4,5 meter, sesuai keperluannya dan untuk ketinggian 1-3 meter, tergantung luasan kolam, dengan sudut kemiringan     1 : 1 sampai 5 : 1 (Horizontal : Vertikal).
         Tinggi pematang pada dasarnya ditentukan oleh kedalaman air kolam yang berhubungan dengan ketepatan pemanasan reservoir air dan penetrasi cahaya ke dasar kolam yang membantu mengontrol meningkatnya perkembangan tumbuhan yang tidak dikehendaki.  Kedalaman yang bisa ditolerir adalah 0,5 – 1,5 m.

d.  Pemasukan dan pengeluaran air dari kolam
       Idealnya pemasukan dan pengeluaran air berada di tempat yang terpisah agar bisa berfungsi sesuai fungsinya.  Pemasukan air sebaiknya dibuat pada tempat yang lebih tinggi dari permukaan air kolam dan agian terdalam dari kolam yang terletak
pengeluaran air pada bagian yang lebih rendah.  Hal ini juga guna memudahkan proses pemanenan.

e.  Kotak Pemanenan (Harvest Pit)
       Kotak pemanenan merupakan bagin terdalam dari kolam yang terletak di bagian depan Monk (saluran pengeluaran). Kotak pemanenan ini sering juga disebut sebagai caren/kemalir yang fungsinya untuk mempermudah  panen.

e.  Biaya Konstruksi Kolam
            Analisa biaya konstruksi bisa dibuat berdasarkan pertimbangan luasan yang ingin dibuat dan jumlah anggaran yang tersedia dengan memperhitungkan kebutuhan sesuai harga yang sedang berlaku di pasar.  Hal ini memudahkan calon pembudidaya untuk mempersiapkan dan merencanakan segala sesuatu sehingga bisa di peroleh hasil akhir yang memuaskan.


INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:

DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS

Jl. Brigdjen Katamso No.   Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas Propinsi Kalimantan Tengah 74511



  Contact Person:


NELA KARTIKARINI, S.Pi

HP: 081251960907

Email: nekanelakartika@gmail.com

http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/


Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU

Mengenal Fermentasi Ikan: Wadi

Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya