HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA SERTA PENANGANANNYA
HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA
SERTA PENANGANANNYA
PENDAHULUAN
Ikan nila termasuk jenis ikan yang tahan terhadap serangan hama dan
penyakit. Menurut Khairuman dan Amri ( 2007), hama dan peyakit ikan nila adalah
sebagai berikut :
1.
Hama
-
Bebeasan (Notonecta)
Berbahaya bagi benih karena sengatannya.
Cara pengendalian yaitu dengan menuangkan minyak tanah
ke permukaan air 500 cc/100 meter persegi.
-
Ucrit (Larva cybister)
Menjepit badan ikan dengan taringnya hingga robek.
Pengendalian : sulit diberantas; hindari bahan organik menumpuk di sekitar kolam.
-
Kodok
Makan telur telur ikan.
Pengendalian : sering membuang telur yang mengapung;
menagkap dan membuang hidup-hidup.
-
Ular
Menyerang benih dan ikan kecil. Pengendalian : lakukan penangkapan ;
pemagaran kolam.
-
Lingsang
Memakan ikan pada malam
hari. Pengendalian : pasang jebakan berumpun.
-
Burung
Memakan benih yang berwarna menyala seperti merah, kuning.
Pengendalian : diberi penghalang bambu agar supaya
sulit menerkam ; diberi rumbai-rumbai atau tali penghalang.
2.
Penyakit
a.
Penyakit pada kulit
Gejala : pada bagian tertentu berwarna merah,
berubah warna dan tubuh berlendir. Pengendalian :
-
Direndam dalam larutan PK (kalium
permanganat) selama 30-60 menit dengan dosis 2 gram/10 liter air, pengobatan
dilakukan berulang 3 hari kemudian.
-
Direndam dalam Negovon (kalium
permanganat) selama 3 menit dengan dosis 2-3,5 %.
b.
Penyakit pada insang
Gejala : tutup insang bengkak, Lembar insang
pucat /keputihan. Pengendalian : sama dengan di atas.
c.
Penyakit pada organ dalam
Gejala : perut ikan bengkak, sisik berdiri, ikan tidak
gesit. Pengendalian : sama dengan di atas.
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit
dan hama pada budidaya ikan nila:
1.
Pengeringan
dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2.
Pemeliharaan
ikan yang benar-benar bebas penyakit; Hindari penebaran ikan secara berlebihan
melebihi kapasitas.
3.
Sistem
penilaukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu
penilaukan air.
4.
Pemberian
pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
5.
Penanganan
saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati dan
benar.
6. Binatang seperti burung,
siput, ikan seribu (Lebistus reticulatus peters) sebagai pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.
----------------------------------------------- semoga sukses --------------------------------------------------------
DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso
No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74511
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
Contact Person
NELA
KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email: nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
Comments
Post a Comment