PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)
PEMIJAHAN PADA IKAN PATIN JAMBAL (Pangasius djambal)
PENDAHULUAN
Budidaya
ikan patin sudah berkembang terutama patin siam. Genus pangasius ini mempunyai 17 jenis, 13 jenis ( tersebar di Sumatra
jawa, dan Kalimantan) sebagai ikan asli perairan Indonesia terutama terdapat di
perairan sungai, danau dan rawa lainnya di Kalimantan dan Sumatra. Ikan patin jambal mempunyai nilai ekonomis dan
potensial dikembangkan. Perbedaan antara
patin umumnya terletak pada bentuk tubuh,
sirip perut kepala dan gerigi dan warna daging. Patin jambal memiliki
keunggulan yaitu warna daging putih jika difillet, cepat tumbuh dan salah satu
komoditas eksport.
I.
Biologi Ikan Patin
Secara sistematikan ikan patin jambal
yaitu :
Kelas : Pisces
Ordo : Ostariophisi
Familia :
Schillbeidae
Genus : Pangasius
Spesies :
Pangasius djambal
Ciri-ciri ikan patin jambal yaitu : bentuk tubuh agak memanjang kepala simetris,
membundar dan melebar,badan licin tidak bersisik, mulut lebar berberada sub
terminal, mempunyai dua pasang
sungut dan mata relatip besar terletak
kebawah.
II. Pembenihan
A.
Alat Dan
Bahan
Serok, keteter, handuk baki, spuit, corong
penetasan artemia, bulu ayam, Hi-blower
Hormon (Ovaprim) artemia, aquarium Bak fiber
induk siap pijah.
B.
Pematangan Gonad
Pematangan
gonad dapat dilakukan di :
1.
Keramba
·
Kepadatan 1,25 ekor ikan /m2,
rasio = 1:1
·
Kualitas air O2 = 5,9 – 8,1 mg/ l suhu + 25 – 310C, pH = 6-7
2.
Kolam
·
Kepadatan 0,1 - 0,8 ekor ikan
/m2, rasio = 1:1
·
Kualitas air O2 = 0,1- 1,5 mg/ l suhu = 27 – 320 C, pH = 5 -7
·
Jenis pakan sebaiknya pellet (
tenggelam ) dan frekuensi pemberian 2 kali sehari dengan prosentase 3-1 % dari
berat biomassa
C.
Seleksi Induk
1.
Jantan
- Perut distriping akan keluar cairan berwarna putih ( sperma)
- Matang gonad umur 1-2 Tahun ( bobot 2-3Kg
2.
Betina
- Telur dengan diameter awal 1,6 mm dengan kematangan penuh diameter 1,7 dan 2,1 mm
- Matang gonad berumur 3-4 tahun ( bobot 4-5 kg)
- Dapat digunakan 3-4 tahun
3.
Variasi Kematangan Gonad
Berkisar 50-100 % selama periode Bulan september sampai Bulan Maret ( bertepatan
dengan musim hujan ) akan berkurang 30 % antara bulan juni dan agustus
D.
Pemijahan
- Menggunakan 2 macam hormon perangsang yaitu
1. HCG ( Human chorionic Gonado tropin )
2. Ovaprim
- Induk Betina disuntik dengan HCG dosis 500 IU/ Kg ikan betina. (Injeksi pertama ) dan belum memicu kearah terjadinya ovulasi.
- Injeksi Kedua induk betina dengan ovaprim diberikan 24 jam setelah penyuntikan pertama dengan dosisi 0,6 ml/Kg untuk memulai ovulasi dan dilakukan pula bersama dengan induk jantan dengan dosis 0,4 ml/kg
- Striping induk jantan dan betina setelah penyuntikan kedua dengan antara waktu 12- 18 jam
- Pembuahan dilakukan sesara kering dimana sperma dan telur diaduk dengan bulu ayam
- Telut yang telah dibuahi selanjutnya di cuci/ dibilas dengan menggunakan air bersih.
- Telur yang telah di cuci diterbar secara merata agar suhu dan oqsigen tetap stabil sebaiknya ditambah hether dan aerasi hi-blower
E. Pemeliharaan Larva.
·
Larva
dipelihara di aquarium atau bak lainnya
selama 15 hari dengan kepadatan 25 ekor/ liter
·
Pemberian
pakan alami berupa naupli artemia di
mulai hari ketiga setelah menetas dengan
prosentase 20 % dari dari biomassa
dengan frekuensi minimal 4
kali dalam sehari yaitu pagi, siang sore dan malam hari.
·
Untuk
menjaga Kualitas air setiap hari
dilakukan penyiponan dan pengantian air sebanyak 10-25 % dari volume air wadah
·
Untuk
mencegah timbulnya parasit setiap 2-3
hari
sekali diberi disinfektan ( MB
1%= 0,03 – 0,05 ml/l air formalin 20 ppm)
·
Wadah
pemeliharaan diberi heater dan hi blower untuk menstabilkan suhu ( 29-30 0C ) dan O2
terlarut.
·
Setelah larva berumur 15 hari mencapai ukuran .> 1 inci dengan SR 80 %
F. Pemeliharaan Larva.
Dilakukan dikolam dan bak piber dengan
masa pemeliharaan 30 hari dengan kepadatan 20 ekor benih / meter persegi
Sebelum benih
ditebar Kolam diberi pupuk kandang dengan dosis
0,5 kg/m2 dan kapur
0,5 kg/m2 tergantung kondisi lahan
Untuk penumbuhan pakan alami kolam diairi selama 5-7 hari dengan
kedalaman air kira-kira 30 cm lalu
kedalaman air berangsur ditinggikan 75-100 cm
Benih sebaiknya ditebar pada pagi atau sore hari pada saat
suhu rendah untuk menghindari strees
Pemberian pakan buatan yang dihaluskan dilakukan 5-7 hari
setelah tebar dengan dosis 10-20 % dari berat massa denganpemberian pakan 2-3
kali sehari
Panen dilakukan pada ukuran 4 inci dengan SR 68 %.
Kualitas
air Ph 6-8 suhu
26- 31 0C Oxsigen = 3
ppm.
DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso
No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74511
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
Contact Person
NELA
KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email: nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
Comments
Post a Comment