KANDUNGAN GIZI IKAN
KANDUNGAN GIZI IKAN
Makanan adalah suatu kebutuhan bagi
kehidupan. Tubuh manusia membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk
pertumbuhan dan penggantian jaringan. Makanan juga menyediakan bahan-bahan
untuk membantu mengatur reaksi-reaksi yang berlangsung selama proses tersebut.
Salah satu jenis dari makanan ini adalah makanan tradisional yang merupakan
salah satu peninggalan karya seni (Gaman dan Sherrington,1992 ;Marwanti, 1997).
Pertambahan jumlah penduduk dunia yang masih
relatif cepat terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia,
membuat semakin meningkatnya kebutuhan hidup. Peningkatan kebutuhan tersebut,
antara lain mengenai kebutuhan pangan hewani seperti ikan. Pemenuhan kebutuhan
akan ikan, menggeliatkan usaha perikanan khususnya budidaya ikan tawar yang ditandai
meningkatnya produksi perikanan budidaya yang didominasi oleh udang 327.260
ton, rumput laut 1.079.850 ton, ikan mas 285.250 ton, bandeng 269.530 ton, nila
227.000 ton, ikan lele 94.160 ton, gurami 35.570 ton
dan kerapu 8.430 ton (Ditjen Perikanan Budidaya, 2007). Kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan
air laut, sehingga dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jumlah cukup. Sebagai
bahan pangan, ikan mengandung zat gizi utama berupa protein, lemak, vitamin dan mineral.
Protein ikan menyediakan lebih kurang ⅔ dari kebutuhan protein hewani yang
diperlukan oleh manusia.
Kandungan protein ikan relatif lebih besar,
yaitu antara 15-25%/100 g daging ikan. Selain itu, protein ikan terdiri dari
asam-asam amino yang hampir semuanya diperlukan oleh tubuh manusia. Salah satu
jenis ikan yang sering dikonsumsi masyarakat adalah ikan mas (Cyprinus
carpio) karena dagingnya gurih dan memiliki kadar protein yang tinggi.
Jenis ikan ini bernilai ekonomis penting dan sudah tersebar luas di Indonesia.
Ikan air tawar ini hidup di perairan dangkal yang mengalir tenang dengan suhu
sejuk. Selain kandungan protein tinggi yaitu 16 %, juga memiliki kandungan
karbohidrat yang tinggi dan asam lemak omega-6 yang merupakan sumber zat gizi
yang bermutu.
Tingginya kandungan protein dan vitamin membuat ikan yang mudah
dibudidayakan ini sangat membantu pertumbuhan anak-anak balita. Keunggulan utama protein ikan dibandingkan dengan produk lainnya adalah
kelengkapan komposisi asam amino dan kemudahannya untuk dicerna. Mengingat
besarnya peranan gizi bagi kesehatan, ikan merupakan pilihan tepat untuk diet
di masa yang akan datang. Potensi protein hewani tersebut, memberikan peluang
bagi masyarakat untuk melakukan berbagai usaha pengolahan
yang tidak hanya berkontribusi di dalam pemenuhan gizi masyarakat, tetapi turut
juga berkontribusi dalam pertumbuhan perekonomian Indonesia melalui berbagai
usaha pengolahan.
Mengingat bahwa ketersediaan bahan baku bukanlah merupakan kendala untuk memproduksi olahan ikan mas, maka perlu diupayakan untuk menciptakan teknologi pengolahan yang tepat guna mengingat masih minimnya permintaan ikan mas untuk industri olahan perikanan karena kecenderungan masyarakat yang mengkonsumsi ikan ini dalam keadaan hidup.
Comments
Post a Comment