PEMINDANGAN IKAN


PEMINDANGAN IKAN



Di Indonesia produksi ikan pindang memang masih dibawah ikan asin, bahkan pengolahan ikan masih mendominasi pemanfaatan hasil perikanan Indonesia. Teknologi ppemindangan merupakan salah satu cara pengolahan dan pengawetan ikan secara tradisional yang telah dikenal cukup luas menghasilkan produk yang digemari masyarakat, khususnya di pulau Jawa.
          Teknik pemindangan juga merupakan rangkaian proses penggaraman yang diikuti dengan proses perebusan atau pengukusan yang diterapkan oleh para pemindang dengan berbagai variasi, tergantung pada daerah, jenis dan ukuran ikan serta daerah pemasaran, tetapi secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pemindangan garam dan pemindangan air – garam. Sekarang telah berkembang teknologi presto (duri lunak). Salah satu kelemahan dari produk pindang adalah umur simpannya yang relatif pendek, sekitar 3-4 hari, tetapi pindang ikan presto yang dikemas dengan baik dalam kondisi vakum dapat mencapai lebih dari satu bulan.

Rendahnya jumlah hasil produksi pemindangan disebabkan beberapa masalah yang sering dihadapi, yaitu:

1)   Ikan pindang memiliki daya tahan yang lebih rendah bila dibandingkan dengan ikan asin.
2)      Usaha pemindangan kebanyakan hanya dilakukan dalam skala kecil (industri rumah tangga), dan teknologi yang dilakukan didapat secara turun temurun.
3)   Sanitasi dan higienes kurang diperhatikan, terutama oleh industri rumah tangga. Sehingga mutu dan daya tahan ikan pindang menjadi kurang baik.

Proses pengolahan ikan dengan teknik pemindangan ini sudah cukup dikenal di masyarakat, terutama di sentra-sentra produksi perikanan.
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :
1) Produk hasil pemindangan masih memiliki rasa dan tekstur seperti ikan segar, sehingga bentuk penyajiannya pada saat mau dikonsumsi bisa bervariasi sesuai selera.
2) Proses pembuatan ikan pindang sangat sederhana sehingga mudah dilakukan oleh semua orang.
3)  Pemberian bumbu pada proses pemindangan bisa disesuaikan dengan selera dan keinginan konsumen.
4)  Nilai gizi ikan pindang cukup tinggi, sehingga bisa digunakan sebagai salah satu sumber protein hewani.
5)  Bahan baku ikan pindang bisa diambil dari berbagai tingkat kesegaran. Walaupun demikian, kondisi bahan baku akan sangat berpengaruh terhadap hasil produksi yang dihasilkan.
6) Limbah cairan hasil proses pemindangan, bisa dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan petis atau kecap ikan 


               ---------------------------------------------- semoga sukses ------------------------------------------------



Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU

Mengenal Fermentasi Ikan: Wadi

Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya