HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA


HAMA DAN PENYAKIT IKAN NILA
Kendala yang sering dihadapi oleh pembudidaya ikan nila adalah serangan hama dan penyakit. Kerugian akibat hama biasanya tidak sebesar serangan penyakit. Meskipun demikian kedua-duanya harus mendapat perhatian penuh, sehingga usaha budidaya dapat berhasil sesuai dengan yang diharapkan.
Pencegahan merupakan tindakan yang paling efektif dibandingkan dengan pengobatan. Dengan padat penebaran yang demikian tinggi pada pembudidaya yang intensif, maka serangan penyakit dapat terjadi sewaktu-waktu, bahkan secara ekstrim dapat dikatakan tinggal menunggu waktu.
Monitoring yang ketat dan konsisten merupakan langkah yang harus dikerjakan dalam usaha budidaya yang modern. Monitoring tidak hanya dilakukan pada ikan yang dibudidayakan saja, tetapi juga terhadap kondisi airnya. Kalau diperhatikan dengan cermat, sebelum ikan terkena penyakit maka akan menunjukkan gejala-gejala terlebih dahulu, diantaranya nafsu makan yang berkurang, gerakan menjadi lambat, pengeluaran lendir yang berlebihan dan pada stadium selanjutnya akan terlihat perubahan warna, bahkan mulai ada luka pada tubuhnya. Semua gejala tersebut dapat dilihat secara visual.
Gejala ini sebenarnya tidak hanya tampak pada ikannya saja, tapi juga kondisi airnya. Air kolam tampak lebih kental atau pekat, akibat pengeluaran lendir yang berlebihan. Apabila melihat gejala ini, maka harus segera dilakukan langkah pengobatan sebelum penyakitnya menjadi lebih parah. Pengobatan yang lebih dini akan

mengurangi jumlah ikan yang mati, bahkan akan menyelamatkan ikan yang kita budidayakan.
1.       Hama
Hama adalah organisme pengganggu yang dapat memangsa, membunuh dan mempengaruhi produktifitas, baik secara langsung ataupun bertahap. Hama ini bisa berasal dari aliran air masuk, udara maupun darat.
Ada 2 (dua) cara yang biasanya digunakan untuk mencegah hama:
·         Dengan melakukan pengeringan dan pemupukan kolam.
·         Dengan memasang saringan pada pintu pemasukan air (inlet).
·         Hama pada ikan nila yang biasanya ditemui adalah ular, kodok, “ucrit” (larva capung), ikan ikan buas, linsang dan burung pemakan ikan.
2.       Penyakit
Penyakit dapat disebabkan karena adanya gangguan dari jasad hidup atau sering disebut dengan penyakit parasiter dan yang disebabkan oleh faktor fisik dan kimia perairan atau nonparasiter. Jasad hidup penyebab penyakit tersebut diantaranya adalah virus, jamur, bakteri, protozoa, nematoda dan jenis udang renik.
Penyebaran penyakit dari satu ikan ke ikan lainnya dapat melalui:
·         Aliran air yang masuk ke kolam.
·         Media tempat ikan tersebut hidup
-       Kontak langsung antara ikan yang sakit dan ikan yang sehat.


·    Kontak tidak langsung yaitu melalui peralatan yang terkontaminasi (selang air, gayung, ember dan sebagainya).
·         Agent atau carrier (perantara atau pembawa).
Beberapa tindakan untuk mengatasi serangan penyakit dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:
1.       Penambahan bahan kimia ke air
Cara ini dilakukan dengan merendam ikan yang sakit ke dalam air yang telah diberi larutan senyawa kimia. Setelah direndam beberapa saat kemudian ikan dikembalikan ke kolam. Selain itu dapat juga dengan menambahkan larutan senyawa kimia ke dalam air kolam secara langsung.
2.       Penambahan bahan kimia ke dalam pakan
Prinsip pengobatan dengan cara ini adalah dengan mencampurkan obat ke dalam pakan. Tujuannya adalah selain untuk membunuh organisme penyebab penyakit juga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
3.       Aplikasi obat langsung ke ikan
Pengobatan ini dapat dilakukan melalui penyuntikan. Tindakan pengobatan melalui penyuntikan ini hanya efektif jika ikan yang terserang penyakit jumlahnya sedikit. Bakteri, jamur dan parasit merupakan sumber utama penyakit pada ikan nila, walaupun demikian masih ada penyakit lain yang belum diketahui penyebabnya. Berikut ini disajikan tabel yang memuat gejala klinis, diagnosa dan pengobatannya.



 ------------------------------------------------- semoga sukses ------------------------------------------

INFORMASI LEBIH LANJUT DAPAT MENGHUBUNGI:

DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS 

Jl. Brigdjen Katamso No.   Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74511

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI

Contact Person
NELA KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email: nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/

 

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU

Mengenal Fermentasi Ikan: Wadi

Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya