PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN


PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN

PENDAHULUAN

Kecamatan Manuhing dan Manuhing Raya memiliki potensi perairan yang besar, yang ditandai dengan banyaknya sungai dan danau yang sejauh ini masih belum optimal pemanfaatannya.

            Meskipun demikian, sudah banyak juga masyarakat yang mulai mengenal kegiatan usaha budi daya ikan, baik dalam kolam, karamba maupun jaring apung.
            Dari data yang ada, Kecamatan Manuhing dan Manuhing Raya merupakan kecamatan yang potensial bagi pengembangan usaha budidaya ikan dan masyarakatnya pun sudah banyak yang melaksanakan kegiatan usaha budidaya ini. 
       Salah satu aspek kegiatan dalam usaha budidaya yang perlu mendapat perhatian adalah pengendalian  hama dan penyakit ikan, karena ini merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan usaha budidya ikan tersebut. 

PENGENALAN HAMA DAN PENYAKIT IKAN
              Lingkungan yang tidak memenuhi kelayakan hidup ikan akan membuat ikan menjadi rentan terhadap datangnya serangan penyakit.  Penyakit ikan disebabkan oleh non parasiter dan parasiter  (Santosa, 1999). 
              Menurut Afrianto dan Liviawaty (1992) penyakit parasiter dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) berdasarkan faktor penyebabnya, yaitu :
            a.  Faktor lingkungan
            b.  Pakan
            c.  Keturunan
              Menurut Jangkaru (1999) gejala klinis serangan penyakit antara lain luka infeksi dan bagian tubuh maupun sirip dan terkadang diikuti bola mata yang menonjol, pendarahan pada bagian tubuh ikan, sisik mengelupas, perut besar (membusung), ikan lemah dan sering muncul di permukaan air.
              Ciri-ciri ikan sakit biasanya sering muncul dipermukaan, menggosok-gosokkan tubuhnya pada dinding kolam, kulit tampak pucat, mata menonjol dan perut kembung (Afrianto dan Liviaway, 1992).
              Hama yang sering ditemui ditempat budidaya adalah berang-berang, tikus dan ular. Penyebab penyakit yang sering menyerang ikan :
·      Kekurangan pakan, menyebabkan ikan lemah dan bersifat kanibal.
·      Pemberian pakan yang berlebihan.
·      Keracunan yang diakibatkan adanya gas sulfida dari pembusukan tanaman di sekitar media pemeliharaan (terjadi pencemaran lingkungan).
·      Stres disebabkan perubahan suhu air yang mendadak.

­­­­­­­Contoh beberapa jenis penyakit dan parasit pada ikan:

Penyebab
Gejala
Pencegahan/ pengobatan
Bakteri
Aeromonas
Hydrophylia dan Aeromonas salmonicida
·         Mata   menonjol
·         Perut kembung
·         Permukaan tubuh bernanah
·         Pelepuhan pada tubuh seperti  borok
Injeksi dengan OTC (Oxytetracycline)
Myxobolus spp
Terdapat bintik berwarna putih kemerahan pada insang atau pada permukaan tubuh
Pencegahan dengan pengeringan kolam secara teratur dan pemberian kapur
Dactylogyrus dan Bryodactylus
·         Luka pada insang yang diikuti dengan pendarahan sehingga insang sulit bernafas
·         Bila menyerang kulit akan terlihat berlendir dan berwarna pucat
Pencegahan dengan pengeringan kolam secara teratur dan mengalirkan air ke kolam secra terus menerus. 
Untuk pengobatan secara perendaman ikan di masukkan dalam larutan formalin 25 cc/m3 selama 1 jam dan juga dapat dilakukan dengan penyemprotan sumithion 50 EC sebanyak 1 cc/m3 air
Trichodina
·         Terdapat bercak putih keabuan pada permukaan tubuh, sirip dan insang
·         Terjadi pembengkakan pada kumis
Pengobatan dengan perendaman ikan dalam larutan formalin 25 ppm selama 15 hari

PENGENDALIAN  PENYAKIT DAN PARASIT
SERTA PENGAWASAN TERHADAP HAMA
           
            Penyakit yang menyerang ikan biasaya akibat infeksi dari jenis bakteri, protozoa dan cacing. Penyakit ini di awali dengan stress yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan yang mendadak.
            Penyebab lain yang dapat menimbulkan penyakit bisa juga karena penularan dari organisme lain atau masuk melalui aliran air. Tidak jarang dengan adanya penyakit dan parasit pada ikan akan menyebabkan panen gagal.
            Untuk upaya pemeliharaan dan pengawasan secara intensif sangat dianjurkan untuk tetap menjaga kualitas air yang meliputi pH, suhu, dan kandungan oksigen terlarut. Memelihara kebersihan areal pemeliharaan dan juga tetap memperhatikan kualitas pakan dan menjaga kedisiplinan dalam pemberian pakan.



---------------------------------------------- semoga sukses ------------------------------------------------

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Alat Tangkap Tradisional: BUBU

Mengenal Fermentasi Ikan: Wadi

Beberapa golongan ikan berdasarkan cara makannya