KANDUNGAN NUTRISI DAN GIZI PADA PAKAN IKAN
KANDUNGAN NUTRISI DAN GIZI PADA PAKAN IKAN
PENDAHULUAN
Komponen biaya paling tinggi dalam industri
peternakan dan perikanan adalah pakan. Apabila peternak menggunakan pakan
buatan dari toko, nilainya bisa mencapai 70% dari seluruh komponen biaya. Dalam
membuat pakan buatan untuk ikan, terdiri dari dedak halus (bekatul) 20%, ampas tahu 20%, menir atau jagung
giling 20%, dan ayam broiller mati yang dibeli borongan di peternakan ayam atau
ikan rucah yang dibeli di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 35%, tepung
tapioka 5% dan vitamin C serta B Complex.
Seperti halnya hewan lain,
ikan pun membutuhkan zat gizi tertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk
menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh. Zat gizi
yang dibutuhkan adalah: protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan air.
A.
Protein
Protein sangat diperlukan oleh tubuh ikan, baik untuk pertumbuhan maupun
untuk menghasilkan tenaga. Protein nabati (asal tumbuhtumbuhan), lebih sulit
dicernakan daripada protein hewani (asal hewan), hal ini disebabkan karena
protein nabati terbungkus dalam dinding selulosa yang memang sukar
dicerna. Pada umumnya, ikan membutuhkan protein
lebih banyak daripada hewan-hewan ternak di darat (unggas dan mamalia). Selain
itu, jenis dan umur ikan juga berpengaruh pada kebutuhan protein. Ikan karnivora
membutuhkan protein yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan
omnivora berada diantara keduanya. Pada umumnya ikan membutuhkan protein
sekitar 20 – 60%, dan optimum 30 – 36%. Protein nabati biasanya miskin
metionin, dan itu dapat disuplai oleh tepung ikan yang kaya metionin.
B.
Lemak
Nilai gizi lemak dipengaruhi oleh
kandungan asam lemak esensialnya yaitu asam-asam lemak tak jenuh atau PUFA
(Poly Unsaturated Fatty Acid) antara lain asam oleat, asam linoleat dan asam
linolenat. Asam lemak esensial ini banyak terdapat di tepung kepala udang,
cumi-cumi dll. Kandungan lemak sangat dipengaruhi oleh faktor ukuran ikan,
kondisi lingkungan dan adanya sumber tenaga lain. Kebutuhan ikan akan lemak
bervariasi antara 4 – 18%.
C.
Karbohidrat
Karbohidrat atau hidrat arang atau zat pati, berasal dari bahan baku
nabati. Kadar karbohidrat dalam pakan ikan, dapat berkisar antara 10 – 50%.
Kemampuan ikan untuk memanfaatkan karbohidrat ini tergantung pada
kemampuannya untuk menghasilkan enzim pemecah karbohidrat
(amilase). Ikan karnivora biasanya membutuhkan karbohidrat sekitar 12%,
sedangkan untuk omnivora kadar karbohidratnya dapat mencapai 50%.
D.
Vitamin
Apabila ikan kekurangan vitamin, maka gejalanya
adalah nafsu makan hilang, kecepatan tumbuh berkurang, warna abnormal,
keseimbangan hilang, gelisah, hati berlemah, mudah terserang bakteri,
pertumbuhan sirip kurang sempurna, pembentukan lendir terganggu dll.
Agar ikan tetap sehat, suplai
vitamin harus kontinyu, tapi kebutuhan akan vitamin dipengaruhi oleh ukuran
ikan, umur, kondisi lingkungan dan suhu air.
E.
Mineral
Mineral adalah bahan an-organik yang dibutuhkan oleh ikan untuk
pembentukan jaringan tubuh, proses metabolisma dan mempertahankan keseimbangan
osmotis. Mineral yang penting untuk pembentukan tulang, gigi dan sisik adalah
kalsium, fosfor, fluorine, magnesium, besi, tembaga, kobalt, natrium, kalium,
klor, boron, alumunium, seng, arsen, dll. Makanan alami biasanya telah cukup
mengandung mineral, bahkan beberapa dapat diserap langsung dari dalam air.
Namun pada umumnya, mineral-mineral itu didapatkan dari makanan. Oleh karena
itu, beberapa macam mineral yang penting perlu kita tambahkan pada proses
pembuatan pakan.Selain kandungan gizi, ada beberapa bahan tambahan dalam meramu pakan buatan. Bahan-bahan ini cukup sedikit saja, diantaranya: antioksidan, perekat dan pelezat. Sebagai antioksidan atau zat anti tengik dapat ditambahkan fenol, vitamin E, vitamin C, etoksikuin, BHT, BHA dan lain-lain dengan penggunaan 150 – 200 ppm. Beberapa bahan dapat berfungsi sebagai perekat seperti agar-agar gelatin, tepung kanji, tepung terigu dan sagu, dengan pemakaian maksimal 10%. Bahan perekat ini menjadi penting pada pembuatan pakan udang, sebab pakan udang harus mempunyai ketahanan yang tinggi, agar tidak cepat hancur dalam air. Sebagai pelezat, pada umumnya dipakai garam dapur sebanyak 2%.
----------------------------------------------- semoga sukses --------------------------------------------------------
DINAS PERIKANAN KABUPATEN GUNUNG MAS
Jl. Brigdjen Katamso
No. Kuala Kurun Kabupaten Gunung Mas
Propinsi Kalimantan Tengah 74511
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
BALAI BESAR RISET BUDIDAYA LAUT DAN PENYULUHAN PERIKANAN GONDOL, BALI
Contact Person
NELA
KARTIKARINI, S.Pi
HP: 081251960907
Email: nekanelakartika@gmail.com
http://mediapenyuluhperikananrookie.blogspot.com/
Comments
Post a Comment